Sabtu, 29 Desember 2012

coontoh paragraf deskripsi

Contoh 1:

Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tertidur. Serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari maka.
 Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan kehalaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan terlihat sawah-sawah milik para petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai.
Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makanan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesa ku rata-rata penduduknya berprofesi sebagai petani.
Pagi ini terlihat sangat sibuk, dijalan-jalan terlihat ibu-ibu yang tengah berjalan menuju pasar untuk berjualan sayuran. Tetangga ku seorang peternak bebek juga tidak kalah sibuknya dengan orang-orang. Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebek-bebeknya kerawa dekat sawah untuk mencari makanan, bebek-bebek yang pintar mereka berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur.

Contoh 2:
Sekitar pukul 07.00 aku terbangun dari tidurku. Di iringi dengan suara ayam berkokok dan suara nyanyian burung yang seolah-olah mengajakku berdansa di pagi yang indah ini. Terlihat sorotan cahaya dari sang surya yang menerobos dari celah-celah candela kamarku. Kuberanjak dari tempat tidur, ku matikan lampu dalam kamar yang semalaman menemani dan menerangiku dalam tidur. Terlihat 3 bantal dan satu selimut yang masih berserakan.
Aku berjalan perlahan ke pintu depan rumah. Ku lihat embun-embun yang menempel indah di balik kaca pintu, membuat buram tak terlihat jelas keadaan depan rumah. Setelah kubuka pintu terlihat pohon mangga yg begitu besar di depan rumah seolah-olah tersenyum menyapaku, dedaunan kering berserakan di alas halamanku pun ikut menyambutku.
 Kubuka pintu gerbang rumahku yang masih terkunci rapat. Ku tenggok ke kiri sudah banyak ibu-ibu bergerombol, memang di situ tempat pangkalan orang berjualan sayur-sayuran. Ku tengok ke kanan terlihat masih sepi tidak ada aktivitas, di kanan rumahku adalah kantor koperasi. Beginilah aktivitas pagi di lingkungan rumah kecilku, yang berukuran sekitar 7x15 meter. Disinilah tempatku berteduh dari terik matahari dan hujan.